FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN MAHASISWA
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN STIKES BETHESDAYAKKUM YOGYAKARTA SEMESTER
VI
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
Oleh :
Guntur Marct Aditya
NIM 1203023
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN JALUR B
STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA
2012
PENDAHULUAN
- A. LATAR BELAKANG MASALAH
(Kozier, at all 1989).
Kecemasan adalah perasaan gelisah yang tidak jelas dari ketidaknyamanan atau ketakutan yang disertai respon autonom ( sumber tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu ); perasaan keprihatinan disebabkan dari antisipasi terhadap bahaya. Sinyal ini merupakan peringatan adanya ancaman yang akan dating dan memungkinkan individu untuk mengambil langkah untuk menyetujui terhadap tindakan
(Nanda, 1973).
Kecemasan dapat meningkatkan atau menurunkan kemampuan seseorang untuk memberikan perhatian.Kecemasan merupakan perasaan yang tidak menentu dan tidak jelas yang dihasilkan dari antisipasi adanya bahaya atau ancaman. Ketika dihadapkan pada perubahan dan kebutuhan untuk melakukan tindakan yang berbeda, seseorang merasa cemas
(Potter dan Perry, 1999).
Kecemasan dapat dialami siapa saja termasuk mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta semester VI tahun Akademik 2012/2013.Semester VI dianggap stressor karena mereka menganggap bahwa semester VI merupakan tantangan yang sangat besar. Disamping itu juga pada saat semester VI mahasiswa disibukan dengan kuliah, praktik klinik, membuat tugas akhir ( KTI ), menghadapi Ujian Akhir Semester, Ujian Akhir Program, serta Ujian SIP. Kecemasan merupakan sesuatu yang wajar bagi mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta semester VI.Disini dapat disimpulkan mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dikarenakan kecemasan merupakan perasaan yang tidak menyenangkan saat menghadapi suatu tantangan atau bahaya.
Hasil wawancara dengan alumni mahasiswa Program Studi D3 Keperawatan STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta tahun Akademik 2012/2013 menunjukan bahwa kecemasan yang dihadapi mahasiswa keperawatan sangatlah tinggi.Dalam menghadapi kecemasan mahasiswa lebih banyak menggunakan waktunya untuk refresing misalnya nonton film, bermain game, bermain musik, dsb.Sebesar 80%, karena hal tersebut mungkin lebih efisien saat menghadapi kecemasan dan juga bisa untuk menghibur diri serta dapat dilakukan bersama – sama.
Hal ini menjadi ketertarikan peneliti untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pada mahasiswa program D3 Keperawatan STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta semester VI tahun Akademik 2012/2013.
- B. RUMUSAN MASALAH
- C. TUJUAN PENELITIAN
- D. MANFAAT PENELITIAN
- Bagi peneliti, kegiatan ini merupakan kegiatan yang dapat menambah ilmu dan pengalaman.
- Bagi mahasiswa keperawatan sendiri sebagai acuan dalam menghadapi semester VI sehingga dapat mempersiapkan diri sebelumnya.
- Bagi bidang akademik dapat digunakan sebagai peningkatan informasi mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pada mahasiswa semester VI.
- E. KEASLIAN PENELITIAN
Praju Susiana Marga ( 2007 ), dengan judul Hubungan Gambaran Diri dengan Tingkat Kecemasan Ibu Masa Menopause di Kelurahan Lhok Keutapang Tapaktuan, Universitas Sumatera Utara. Subyek penelitian adalah ibu menopause di Kelurahan Lhok Keutapang Tapaktuan melibatkan 32 orang ibu menopause. Penelitian menggunakan metode wawancara, proses pengumpulan data dengan pengisian kuesioner berlangsung mulai tanggal 1 Juli hingga 10 Juli 2007. Uji korelasi yang digunakan adalah product moment pearson’s. Hasil penelitian menunjukan adanya korelasi positif yang signifikan gambaran diri dengan tingkat kecemasan ibu menopause (r = 0,39; p = 0.02) dengan interpretasi hubungan sedang. Masalah fisik dan masalah psikologis adalah dua factor yang paling berpengaruh dalam tingkat kecemasan.
Umi Lutfa dan Arina Maliya (2008), dengan judul Factor – factor yang Mempengaruhi Kecemasan Pasien Dalam Tindakan Kemoterapi di Rumah Sakit DR.Moewardi Surakarta. Subyek penelitian adalah pasien yang akan menjalankan tindakan kemoterapi di rumah sakit DR.Moewardi Surakarta, dengan sampling yaitu 44 pasien. Peneliti menggunakan metode deskriptif korelatif menggunakan pengambilan sampel proporsional.Hasil penelitian menunjukan kesimpulan bahwa factor - faktor yang menyebabkan kecemasan adalah tingkat ketakutan pasien kemoterapi, tingkat pendidikan pasien dan pengaruh adaptasi pasien terhadap tindakan kemoterapi.
Istik Laila Sari (2011), dengan judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pada Lansia Di Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung. Subyek penelitiannya adalah lansia di Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung, dengan sampling yaitu 80 orang responden.Penelitian ini menggunakan desain deskriptif menggunakan kuesioner dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bukan Maret 2011. Hasil penelitian menunjukan kesimpulan bahwa factor tertinggi yang menyebabkan kecemasan pada lansia adalah factor pekerjaan yaitu 36 responden (43,9%), sedangkan factor terendah yang menyebabkan kecemasan pada lansia adalah factor penyakit kronis yaitu 6 responden (7,7%). Kelemahan pada penelitian ini adalah berkaitan dengan metode pengumpulan data karena pernyataan tentang kecemasan tidak spesifik tetapi secara umum.
0 komentar :
Posting Komentar