SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
Pokok
Bahasan : Kesehatan
Wanita
Sub Pokok Bahasan : Penyakit
ca servik
Sasaran :
Ibu-ibu PKK Desa Pringwulung-Yogyakarta
Tempat : Balai pertemuan
Desa Pringwulung-Yogyakarta
Hari/Tanggal : Selasa,
08 Januari 2013
Waktu : Pukul ……..WIB (30 menit)
I.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL UMUM
Pada akhir proses kegiatan belajar, ibu-ibu PKK dapat memahami penyakit ca servik.
II.
TUJUAN
INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar
mahasiswa dapat :
1. Ibu-ibu
PKK mampu menjelaskan pengertian ca
servik
2. Ibu-ibu
PKK mampu menyebutkan penyebab
ca servik
3. Ibu-ibu
PKK mampu menyebutkan tanda dan gejala ca servik
4. Ibu-ibu
PKK mengerti tentang deteksi dini ca servik
5. Ibu-ibu
PKK mampu menyebutkan stadium ca servik.
6. Ibu-ibu
PKK mampu menyebutkan pencegahan dan pengobatan ca servik.
III.
MATERI
a.
Pengertian ca servik.
b.
Penyebab ca servik.
c.
Tanda dan gejala ca servik.
d.
Deteksi dini ca servik.
e.
Stadium ca servik.
f.
Pencegahan dan pengobatan ca servik..
IV.
METODE
1.
Ceramah
2.
Tanya Jawab
V.
MEDIA
a.
Leaflet
b.
Laptop dan power point
c.
LCD
VI.
KEGIATAN PENYULUHAN
No.
|
WAKTU
|
KEGIATAN PENYULUH
|
KEGIATAN PESERTA
|
1.
|
5
Menit
|
Pendahuluan/Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan
salam.
2. Memperkenalkan nama
3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
4. Menyebutkan materi yang akan diberikan
|
1. Menjawab salam
2. Mendengarkan
3. Memperhatikan
4. Memperhatikan
|
2.
|
10
Menit
|
Pelaksanaan/Penjelasan materi:
1. Menjelaskan pengertian ca servik
2. Menjelaskan penyebab ca servik
3. Menjelaskan tentang deteksi dini
ca servik.
4. Menjelaskan tentang pencegahan
dan pengobatan ca servik
5. Memberi kesempatan kepada peserta untuk
bertanya
|
1. Memperhatikan
2. Memperhatikan
3. Memperhatikan
4. Memperhatikan
5. Bertanya hal-hal yang belum
jelas.
|
3.
|
10
Menit
|
Evaluasi :
1. Menanyakan kepada audien tentang materi
yang telah diberikan, dan reinforcement kepada mahasiswa yang dapat menjawab pertanyaan.
|
1. Menjawab pertanyaan
|
4.
|
5
Menit
|
Terminasi :
1. Mengucapkan terimakasih atas peran serta
peserta.
2. Mengucapkan salam penutup
|
1. Mendengarkan
2. Menjawab salam
|
VII.
Setting
Tempat
VIII. DAFTAR PUSTAKA
1.
Widyastuti,Yani.2009.KesehatanReproduksi.Yogyakarta:Fitramaya
3.
Hartono, Poedjo (2000). Kanker
Serviks & Masalah Skrinning di Indonesia. Kursus pada Pra Kongres KOGI I & Pasar Mimbar. Volume 5 No.2
4.
Mansyur, A., (2005). Kapita Selekta
Kedokteran. Jakarta:Media Aesculapius
5.
Neville, Hacker (2001). Esensial
Obstetri & Ginekologi Edisi 2.Jakarta: Hipokrates
6.
Rasjidi, Imam (2007). Panduan
Penatalaksanaan Kanker Ginekologi. Jakarta:EGC
7.
Sarwono (2002). Ilmu Kandungan.Jakarta:Yayasan
bina Pustaka
9.
--------------
(2003). Vaksin HPV dengan Ajuvan Inovatif ASO4.www.situs.kesrepro.info/aging.
IX.
EVALUASI
a.
Formatif
Mahasiswa dapat memahami penyakit ca servik
b.
Sumatif
1.
Sebutkan
pengertian ca servik
2.
Sebutkan
penyebab ca servik
3.
Sebutkan tanda dan gejala ca servik
4.
Sebutkan
cara deteksi dini ca servik
5.
Sebutkan stadium ca servik
6. Sebutkan pencegahan dan pengobatan
ca servik
Yogyakarta, 08 Januari 2013
Pembimbing Penyuluh
(Hadi Wahyono, SKM) (Guntur
Marct Aditya)
Lampiran Materi
KANKER
SERVIKS
1. Pengertian
Kanker serviks atau servical
cancer adalah jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher
rahim atau serviks.Yaitu, bagian rahim yang terletak di bawah, yang membuka ke
arah liang vagina.
2. Penyebab penyakit kanker serviks
yaitu oleh HPV (human papiloma
virus).Pemicu awal penyakit ini beberapa diantaranya disebabkan dari kebiasan
kita sendiri tapi karena tidak tahu apa yang kita lakukan itu salah,misalnya :
a. Seringnya mencuci vagina dengan antiseptik. Banyak anti septik
yang menyebabkan iritasi pada leher rahim dan anti septic juga bias membunuh
kuman baik di vagina yaitu Basillus Doderlain penghasil asam laktat yang
menjaga kelembaban daerah kewanitaan.
b. Kebiasaan merokok.
c. Seringnya menaburi vagina dengan bedak sehingga menimbulkan iritasi.
d. Melakukan hubungan seks terlalu dini.
e. Penggunaan Hormon Estrogen bagi wanita yang telah menopause secara
tidak terkontrol.
f. Kebiasanmakanan yang banyak mengandung lemak, konsumsi makanan
yang banyak mengandung serat seperti sayuran dan buah-buahan.
g. Penggunaan pil KB yang terlalu lama, bila dilakukan dalam jangka panjang
lebih dari 4 tahun.
h. Trauma kronis pada serviks. Trauma ini terjadi karena persalinan
yang berulang kali (banyakanak), adanya infeksi, dan iritasi menahun.
3.
Tanda dan gejala
Pasien mungkin saja tidak
mengalami gejala kanker serviks apapun. Kanker serviks dini biasanya
tidak memberikan gejala dan tanda. Semakin kanker berkembang, semakin
terlihatlah tanda dan gejala dari kanker serviks. Gejala tersebut dapat berupa
a.
Perdarahan vagina setelah berhubungan sex, atau diantara dua
periode menstruasi, atau setelah menopause.
b.
Sekret encer disertai darah dapat berat dan
keputihan yang memiliki bau yang busuk.
c.
Nyeri pinggang atau nyeri pada saat hubungan sex.
4.
DeteksiDiniKankerServiks
a. IVA (Inspeksi Visual denganAsamAsetat) yaitu pemeriksaan leher rahim dengan cara melihat langsung
leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5%. Bila
setelah pulasan asam asetat 3-5% ada perubahan warna, yaitu tampak bercak
putih, maka maka indikasi terdapat lesi kanker.
b. Papsmear yaitu pemeriksaan dengan cara
mengambil cairan di porsio (dalam leher rahim) dan kemudian di fiksasi dengan
alkohol 95% untuk di bawa kelaboratorium untuk di periksa lebih lanjut
menggunakan mikroskop.
5.
Stadium kanker servik
Jika kanker serviks telah
ditentukan, maka pasien akan manjalani pemeriksaan lebih jauh lagi untuk
menentukan apakah kanker telah menyebar dan sampai dimana penyebarannya suatu
proses yang disebut stadium kanker. Stadium kanker merupakan faktor kunci yang
menentukan pengobatan. Pemeriksaan untuk menentukan stadium dapat berupa :
a. Gambaran Radiologi. Pemerksaan seperti X-Ray, computerized
tomography (CT) Scan atau MRI dapat membantu untuk menentukan apakah kanker
telah menyebar disekitar serviks.
b. Pemeriksaan visual pada kandung kemih atau rektal. Dokter
dapat menggunakan alat khusus untuk melihat kandung kemih secara langsung
(cystoscopy) dan rektum (proctoskopi).
c. Pembagian stadium kanker adalah
1)
Stadium 0. Juga
dikatakan carcinoma in situ atau kanker noninvasive, kanker dini ini kecil dan
hanya terbatas pada permukaan serviks.
2)
Stadium I. Kanker
hanya terbatas pada serviks
3)
Stadium II. Kanker
pada stadium ini termasuk serviks dan uterus, namun belum menyebar ke dinding
pelvis atau bagian bawah vagina..
4)
Stadium III. Kanker
pada stadium ini telah menyebar dari serviks dan uterus ke dinding pelvis atau
bagian bawah vagina.
5)
Stadium IV. Pada
stadium ini kanker telah menyebar ke organ terdekat, seperti kandung kemih atau
rectum, atau telah menyebar ke daerah lain didalam tubuh, seperti paru-paru,
hati, atau tulang.
6.
PencegahanKankerServiks.
a. Wanita usia di atas 25 tahun, telah menikah, dan sudah mempunyai
anak perlu melakukan pemeriksaan papsmear minimal setahun sekali atau menurut
petunjuk dokter.
b. Pilih kontrasepsi dengan metode barrier. misalnya kondom, karena
dapat memberi perlindungan terhadap kanker serviks.
c. Hindari hubungan seks pada usia muda dan jangan berganti-ganti
pasangan seks.
d. Dianjurkan untuk berperilaku sehat, seperti menjaga kebersihan
alat kelamin dan tidak merokok.
e. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah segar.
7.
PenularanKankerServiks
Penularan virus HPV bias terjadi melalui hubungan seksual, terutama
yang dilakukan dengan berganti-ganti pasangan.Penularan virus ini dapat terjadi
baik dengan cara transmisi melalui organ genital ke organ genital, oral ke
genital, maupun secara manual ke genital. Karenanya, penggunaan kondom saat
melakukan hubungan intim tidak terlalu berpengaruh mencegah penularan virus
HPV.Sebab, tak hanya menular melalui cairan, virus ini bisa berpindah melalui
sentuhan kulit.
8.
Pengobatan
Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawall mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:
Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawall mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:
a.
Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
b.
Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim,
termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan
yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan.
Jika perjalanan penyakit telah sampai pada
tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk
penyembuhan, beberapa hal yang dapatdilakukanadalah:
a. Operasi, yaitu dengan mengambil daerah
yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya.
b. Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar
X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Widyastuti,Yani.2009.KesehatanReproduksi.Yogyakarta:Fitramaya
3.
Hartono, Poedjo (2000). Kanker
Serviks & Masalah Skrinning di Indonesia. Kursus pada Pra Kongres KOGI I & Pasar Mimbar. Volume 5 No.2
4.
Mansyur, A., (2005). Kapita Selekta
Kedokteran. Jakarta:Media Aesculapius
5.
Neville, Hacker (2001). Esensial
Obstetri & Ginekologi Edisi 2.Jakarta: Hipokrates
6.
Rasjidi, Imam (2007). Panduan
Penatalaksanaan Kanker Ginekologi. Jakarta:EGC
7.
Sarwono (2002). Ilmu Kandungan.Jakarta:Yayasan
bina Pustaka
9.
--------------
(2003). Vaksin HPV dengan Ajuvan Inovatif ASO4.www.situs.kesrepro.info/aging
0 komentar :
Posting Komentar