Read more: http://www.uzumaki-popey.com/2013/01/cara-membuat-blog-agar-tidak-bisa-di.html#ixzz2QmnmosON

Pages

Rabu, 01 Mei 2013

LP GE


LAPORAN PENDAHULUAN
GASTROINTESTINAL
A.    PENGERTIAN
Gastroentritis adalah inflamasi usus halus (enterokolitis) atau baik colon basar atau kecil (Gastroentritis) atau peradangan usus dapat disebabkan agen infeksius (bakteri atau virus) dan infiltrasi mucosa usus (Carpenito, 1995:1888,Kamus Kedokteran Dorland, 1996:761).
Gastroentritis adalah suatu kondisi yang ditandai dengan adanya mual muntah serta diare yang diakibatkan oleh infeksi, alergi yang tidak toleran terhadap makanan tertentu atau toksin (Tucker SM, 1998:985).
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa : Gastroentritis adalah suatu kondisi (inflamasi usus halus) yang dapat disebabkan karena infeksi bakteri atau virus, alergi yang tidak toleran terhadap makanan tertentu/toksin, ditandai dengan mual muntah dan diare.
B.     ETIOLOGI
1.      Faktor Infeksi
Infeksi parasit : Amoeba, Balantidium coli, Helmentiasis (Ascaris, Ancolis)
Infeksi bakteri : Shigella, Salmonella, Eschericia coli, Clostridium.
Infeksi virus : Entero virus (Polymielitis, Astrovirus, Adevirus).

2.      Kelainan pada saluran makanan
a.       Di lambung/gastrogenous : dapat disebabkan oleh pasca gastrektomi, tumor
b.      Di usus halus/enterogenous : Enteritis regionalis, enterokolitis
c.       Di usus besar : dapat disebabkan oleh obstruksi colon parsial, kolitis ulserosa
3.      Kelainan diluar saluran pencernaan
a.       Kelainan endokrin, misal DM, hypertiroidisme, addison
b.      Penyakit di pankreas
c.       Tonsilitis
d.      Otitis media
e.       Faktor neurologis
4.       stress
(Ngastiyah, 1997:143)
C.     TANDA DAN GEJALA
a.       Tekstur, konsistensi feses cair (diare) frekuensi BAB bertambah
b.      Anoreksia, nausea, vomitus
c.       Hypertermia
d.      Nyeri abdomen, kram abdomen
e.       Membran mukosa kering
f.       Penurunan BB
g.      Peristaltik meningkat
(Ngastiyah, 1997:144-145)

D.    PATOFISIOLOGI DAN PATHWAYS
Proses terjadinya diere terlihat dari beberapa faktor penyebab :
1.      Faktor Infeksi
Faktor infeksi yaitu bakteri, jamur masuk kedalam lambung dan akan dinetralisir oleh  asam lambung (HCL). Mikroorganisme tersebut akan tetap hidup atau mati.Jika hidup mikroorganisme tersebut akan masuk kedala usus halus dan berkembang biak dan mengeluarkan toksik yang akan merusak vili-vili usus dan meningkatkan peristaltik usus sehingga penyerapan makanan, air dan elektrolit terganggu terjadi hiperskresi yang mengakibatkan elektrolit,  dan air terganggu sehingga menyebabkan diare.
2.      Faktor psikologis
Rasa takut dan cemas merangasang hipotalamus sehingga penyerapan makanan, air dan elektrolit. Mengakibatkan eningkatan peristaltik pada colon dan selanjutnya terjadi diare dengan adanya pengeluaran cairan dan elektrolit dalam jumlah banyak akan berakibat timbulnya berbagai macam komplikasi dan berakibat lanjut berupa hilangnya cairan dan elektrolit (Na, K, Cl, P) tubuh.
Pengeluaran cairan tubuh adalah menyebabkan kompensasi tubuh mengalami hipogllikemi dan hypoproteinemia sehingga menimbulkan malnutrisi energi dan protein. Bakteri di dalam usus mengeluarkan toksin dan menimbulkan vili-vili usus halus dan menyebabkan hiperperistaltik pada usus dan menimbulkan rasa nyeri karena sering BAB, tubuh akan banyak mengalami kehilangan cairan/dehidrasi dan menaikkan suhu tubuh dan juga defekasi yang ikut mengeluarkan asam laktat akan mempertahankan kulit/menyebabkan kulit sekitar anal mengalami lecet dan menimbulkan gangguan integritas kulit.Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh menyebabkan menyebabkan pembentukan energi dalam tubuh terganggu sehingga intake kurang sebab pasien cenderung nafsu makan menurun (Ngastiyah, 1997, Sacharian, K,M, 1996,Waspadji, 1996, Price, SA, 1996).

E.     PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1.      Pemeriksaan Feses
Mikroskopis dan mikroskopis pH dan kadar gula jika diduga ada intoleransi gula bila perlu dilakukan pemeriksaan bila akan diuji resistensi terjadi peningkatan leukosit dalam feses
2.      Pemeriksaan gangguan asam basa dalam darah dengan menentukan pH dan cadangan alkali/pemeriksaan analisa gas darah
a.       Benzidine+ bisa untuk mengetahui perdarahan usus
b.      Hematokrit meningkat
3.      Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal
4.      Pemerikasaan elektrolit terutama kadar natrium kalium, kalsium dan fosfor dalam serum.
5.      Pemeriksaan inkubasi duodenum untuk mengetahui jenis jasad renik/parasit secara kualitas terutama dilakukan pada penderita diare kronis.
(Mansjoer,2000:470)
F.      PENATALAKSAAN
1.      Pemberian cairan
Pemberian cairan diberikan baik secara oral maupun parenteral.Pada prinsipnya pemberian cairan adalah untuk menggantikan cairan yang keluar melalui tinja
2.      Obat-obatan
a.       Obat anti sekresi(acetoson, klirpromazin)
b.      Obat anti spasmolitik (ekstra baladona, opium loperamid)
c.       Obat pengeras tinja (kaolin, taboral, pektin)
d.      Obat antibiotik (bila penyebabnya karena faktor infeksi)
G.    KOMPLIKASI
1.      Dehidrasi
2.      Hipokalemi
3.      Hipokalsemi
4.      Cardiac dysrhythmias akibat hipokalemi dan hipokalsemi
5.      Hiponatremi
6.      Syok hipovolemik
7.      Asidosis
H.    KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1.      Pengkajian
a.       Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, cepat lelah, malaise, gelisah
b.      Sirkulasi
Gejala : perasaan dingin meskipun pada ruangan hangat
Tanda : TD rendah, takikardia, bradikardia, disritmia
c.       Integritas ego
Gejala : ansietas, emosi, kesal
d.      Eliminasi
Gejala : tekstur feses berfariasi, riwayat dehidrasi diare, nyeri abdomen tidak jelas, kembung, peristaltik meningkat, BAB 5x sehari, konsistensi cair, berampas.
e.       Makanan/cairan
Gejala : anoreksia, mual, muntah, BB menurun, tidak toleran terhadap diit.
Tanda : penurunan lemak subcutan, massa otot, turgor kulit jelek, membran mukosa kering
f.       Keamanan
Gejala : peningkatan suhu tubuh, alegi pada makanan
(Doengoes,2000)
2.      Diagnosa keperawatan yang mungkin pada klien dengan gastroentritis
a.       Diare berhubungan dengan infeksi, malabsobsi, makanan, psikologis (Carpenito, 2001:104)
Tujuan : eliminasi BAB kembali normal (1x sehari) setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6x24 jam diare dapat teratasi dengan kriteria hasil :BAB 1x sehari, konsistensi lembek, BAB tidak ada lendir darah
Intervensi :
1)      Kaji penyebab diare
Rasional : mencari tahu penyebab diare untuk memberikan terapi
2)      Ajarkan pada pasien penggunaan obat-obatan anti diare yang tepat
Rasional : penggunaan obat secar tepat membantu menurunkan diare
3)      Beri minum oralit setiap kali kali BAB
Rasional : larutan oralit barguna untuk mengganti cairan

4)      Kolaborasi pemberian antibiotik
Rasional : mencegah diare yang disebabkan  oleh infeksi
b.      Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan output yang berlebihan (Doengoes,2000).
Tujuan :volume cairan seimbang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam dengan kriteria hasil : tidak terjadi/tidak ada tanda-tanda dehidrasi, turgor kulit baik, mukosa bibir lembab, BAB kembali normal (1x sehari)
Intervensi:
1)      Kaji intake dan output cairan
Rasional : menentukan derajat dehidrasi
2)      Berikan oralit/LGG tiap habis BAB
Rasional : mengganti cairan tubuh yang keluar bersama feses
3)      Kaji tanda-tanda dehidrasi
Rasional : mengtahui derajat dehidrasi dan mencegah syok
4)      Pertahankan cairan parenteral dengan elektrolit
Rasional : pengganti bila obat oral tidak masuk
c.       Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan tidak adekuatnya absorbsi usus terhadap zat gizi (Carpenito, 2000:259).
Tujuan : kebutuhan nutrisi terpenuhi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 6x24jam, dengan kriteria hasil : tidak ada tanda-tanda malnutrisi, BB kembali ideal, mukos bibir lembab, turgor kulit baik, porsi diit yang disajikan dihabiskan
Intervensi :
1)      Kaji kebutuhan nutrisi
Rasional : menentukan intervensi selanjutnya
2)      Beri diit yang tidak merangsang
Rasional :Membantu memperbaiki absorbsi usus
3)      Timbang BB tiap hari
Rasional ;Mengetahui ad tidaknya penurunan BB
4)      Kolaborasi dengan ahli gizi pemberian diit TKTP, tinggi mineral, rendah serat
d.      Hipertermia berhubungan dengan penurunan sirkulasi sekunder dehidrasi (Doengoes,2000)
Tujuan : hipertermi tidak terjadi setelah dilakukan tindakan  selama 3x24jam dengan kriteria hasil : suhu dalam batas normal (36,3-37,40C), tidak muntah, BAB 1x tidak ad lendir darah, nadi 75x/menit.
Intervensi:
1)      Observasi vital sign (suhu)
Rasional : mengetahui apakah ada peningkatan atau penurunan suhu tubuh
2)      Ajarkan paada keluarga pentingnya pertahanan masukan yang adekuat
Rasional : membantu memulihkan energi dan cegah dehidrasi

3)      Monitor intake dan output cairan
Rasional : mengetahui pemasukan dan pengeluaran urine
4)      Pertahankan cairan parenteral dan elektrolit
Rasional : membantu/mempertahankan masukan yang adekuat
e.       Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi lingkungan sekunder terhadap kelembaban (engram, 1999)
Tujuan : gangguan integritas kulit tidak terjadi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam dengan kriteria hasil : daerah anal klien tidak gatal, tidak terjadi iritasi leukosit cel normal, turgor kulit baik, elastisitas kulit baik
Intervensi :
1)      Pantau hidrasi kulit dan membran mukosa
Rasional : mendeteksi adanya dehidrasi atau hidrasi berlebihan yang mempengaruhi sirkulasi dan integritas kulit atau jaringan pada tingkat seluler
2)      Pertahankan linen
Rasional : menurunkan iritasi dermal dan resiko kerusakan kulit
3)      Berikan steak laken di atas perlak klien
Rasional : mencegah gesekan tiba-tiba pada bokong
4)      Gunaka pakaian longgar
Rasional : memudahkan bebas bergerak
f.       Gangguan rasa nyaman/nyeri berhubungan dengan kram abdomen sekunder akibat gastroentritis (doengoes, 2000)
Tujuan : nyeri berkurang/hilang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam dengan kriteria hasil : orang tua mengatakan sudah tidak rewel,
Intervensi :
1)      Kaji karakteristik, intensitas dan letak nyeri
Rasional : menentukan intervensi selanjutnya
2)      Beri kompres hangat diperut
Rasional :Memberi rasa nyaman
3)      Ubah posisi yang nyaman bagi pasien
Rasional : membantu mengurangi nyeri
g.      Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang perawatan anak (Doengoes,2000)
Tujuan : keluarga mengetahui tentang penyakit, perawatan dan pengobatan pada anak setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x20 menit dengan kriteria hasil : keluarga sudah paham tentang penyakit, perawatan dan pengobatan anak
Intervensi :
1)      Kaji tingkat pemahaman orang tua
Rasional : mengetahui tingkat pengetahuan orang tua tentang diare
2)      Ajarkan pada orang tua tentang pentingnya kebersihan, cuci tangan untuk menghindari kontaminasi
Rasional : mencegah diare tambah berat dan memungkinkan tidak terulang kembali dirumah
3)      Jelaskan tentang penyakit, perawatan dan pengobatan
Rasional : meningkatkan pengetahuan keluarga
4)      Kolaborasi dengan ahli gizi tentang prinsip diit yang tepat
Rasional : membantu mengurangi diare
h.      Cemas pada anak/orang tua berhubungan dengan hospitalisasi dan kondisi sakit
Tujuan : cemas berkurang sampai dengan hilang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x20 menit dengan kriteria hasil :
Intervensi :
1)      Gunakan komunikasi terapuetik; kontak mata, sikap tubuh dan sentuhan
2)      Jelaskan setiap prosedur yang akan dilakukan pada anak dan orang tua
3)      Libatkan orang tua dalam perawatan anak
4)      Jelaskan kondisi anak, alasan pegobatan dan perawatan.

DAFTAR PUSTAKA


Brunner and Suddarth.2001.Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta.EGC
Carpenito, L.J.2001.Buku Saku Keperawatan.Edisi 8.Jakarta.EGC
Doengoes, M.E.1999.Rencana Asuhan Keperawatan.Edisi 3.Jakarta.EGC
Manjoer, Ari F.1999. Kapita Selekta Kedokteran.Edisi 3.Jakarta.Media Aeskuapins.
Price, S.A.1994.Patofisiologi.Edisi 9.Jakarta.EGC
Underwood, S.CE.1996.Patologi Ilmu dan Sistematik.Edisi 2.Jakarta.EGC

atau

0 komentar :

Posting Komentar

 

Blogger news

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Blogroll

Widget edited by super-bee

About