Read more: http://www.uzumaki-popey.com/2013/01/cara-membuat-blog-agar-tidak-bisa-di.html#ixzz2QmnmosON

Pages

Rabu, 27 Maret 2013

PERITONOTIS


PERITONITIS
I.      Definisi
        Peritonitis adalah peradangan peritoneum, suatu membrane yang melapisi rongga abdomen. Peritonitis biasanya terjadi akibat masuknya bakteri dari saluran cerna atau organ-organ abdomen ke dalam ruang peritoneum melalui perforasi usus atau rupturnya suatu organ. Pembedahan dan atau luka tembus ke usus juga dapat menyebabkan tumpahnya isi usus ke dalam rongga perineum.
II.      Gambaran klinis
·         Nyeri, terutama diatas daerah yang meradang
·         Peningkatan kecepatan denyut jantung akibat hipovolemia karena perpindahan cairan ke dalam peritoneum.
·         Mual dan muntah
·         Abdomen yang kaku
·         Ileus paralitikus (paralisis saluran GI akibat respons neurogenik atau otot terhadap trauma atau peradangan) muncul pada awal peritonitis
·         Tanda-tanda umum peradangan misalnya demam, peningkatan hitung sel darah putih, dan takikardia.
III.      Etiologi
        Peritonitis disebabkan oleh kebocoran isi dari organ abdomen ke dalam rongga abdomen. Biasanya sebagai akibat inflamasi, infeksi, ischemia, trauma atau perforasi, tumor, terjadi proliferasi bacterial. Terjadinya edema jaringan dalam waktu singkat terjadi eksudasi cairan. Cairan dalam rongga peritoneal menjadi keruh dengan peningkatan jumlah protein, sel darah putih, debris seluler dan darah. Respon segera dari saluran usus adalah hipermotilitas (bergerak secara spontan) diikuti paralitik, disertai akumulasi udara dan cairan dalam usus.
IV.         Patofisiologi
        Peritoneum adalah selaput dinding perut yang melapisi permukaan dalam dinding rongga perut. Reaksi awal peritoneum terhadap invasi oleh bakteri adalah keluarnya eksudat fibrinosa. Kantong-kantong nanah (abses) terbentuknya diantara perlekatan fibrinosa yang menempel menjadi satu dengan permukaansekitarnya sehingga membatasi infeksi. Perlekatan biasanya menghilang bila infeksi menghilang, tapi dapat menetap sehingga pita-pita fibrosa yang kelak dapat mengakibatkanobstruksi usus.
        Bila bahan yang menginfeksi tersebar luaspada permukaan peritoneum atau bila infeksi menyebar dapat timbul peritonitis umum . dengan perkembangan peritonitis umum aktifitas peristaltic berkurang sampai timbul illeus paralitik; usus kemudian menjadi meregang. Cairan dan elektrolit hilang ke dalam lumen usus mengakibatkan dehidrasi, syok, gangguan sirkulasi dan oliguria. Perlekatan dapat terbentuk antara lengkung-lengkung usus yang meregang dan dapat mengganggu pulihnya pergerakan usus mengakibatkan obstruksi usus. ( Patofisiologi, Price and Wilson 1995:402 ).
V.         Penatalaksanaan
a.       Pergantian cairan, koloid dan elektrolit
Hipovolemia terjadi karena sejumlah besar cairan dan elektrolit bergerak dari lumen usus ke dalam rongga peritoneal dan menurunkan cairan dalam rongga vaskuler.
b.      Pemberian analgetik untuk mengatasi nyeri
c.       Pemberian antiemetic sebagai terapi untuk mual dan muntah
d.      Terapi oksigen dengan kanula atau masker.
Akan menungkatkan oksigenasi secara adekuat karena cairan dalam rongga abdomen dapat menyebabkan distress pernafasan. Tetapi kadang terapi menyebabkan intubasi jalan nafas dan bantuan ventilasi diperlukan.
e.       Terapi antibiotika madif
Biasanya dimulai awal pengobatan peritonitis. Dosis besar dari antibiotic spectrum luas diberikan secara intravena sampai organism penyebab infeksi diinfeksi dan terapi antibiotic khusus yang tepat dapat dimulai.

ASUHAN KEPERAWATAN PERITONITIS
Pengkajian
1.      Aktivitas dan istirahat
Gejala : kelemahan
Tanda : kesulitan ambulasi
Sirkulasi tanda : takikardi, berkeringat, pucat, hipotensi ( tanda syok ), edema jaringan.
2.      Elimunasi
Gejala : ketidakmampuan defekasi dan flatus diare ( kadang-kadang)
Tanda : cekukan, distansi abdomen, abdomen diam, penurunan haluaran, warna gelap, penurunan atau tidak ada bising usus (ileus), bunyi keras hilang timbul, bising usus kasar (obstruksi), kekuatan abdomen nyeri tekanan. Hiperesonan/tympani (ileus), hilang secara pekak diatas hati (udara bebas dalam abdomen).
3.      Makanan/cairan
Gejala : anoreksia, mual/muntah, haus.
Tanda : muntah proyektil, membrane mukosa kering, lidah bengkak, turgor kulit buruk.
4.      Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen tiba-tiba berat, umum/local, menyebar ke bahu, terus-menerus oleh gerakan.
Tanda : distensi, kaku, nyeri tekan, otot tegang ( abdomen), lutut infeksi, perilaku distraksi, gelisah, focus pada diri sendiri.
5.      Pernafasan
Tanda : pernafasan dangkal takipnea
6.      Kenyamanan
Gejala : riwayat inflamasi organ pelvic (salpingitis), infeksi pasca melahirkan abses retroperitoneal.
7.      Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : riwayat adanya trauma penetrasi abdomen, contoh : luka tembak/tusuk atau trauma tumpul pada abdomen, perforasi kandung kemih/rupture, penyakit saluran GI,contohnya apendiksitis dengan perforasi, gangrene/rupturekandung empedu, perforasi karsinoma gasterperforasi gaster/ ulkus duodenal, obstruksi gangrenosa usus, perforasi divertikum, ileitis regional, hernia strongulasi.

 DIAGNOSA

NO
DIAGNOSA
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
1.
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perpindahan cairan dari ekstraseluler atau area peritoneal.
Dapat menunjukan perbaikan keseimbangan cairan dibuktikan oleh haluaran urine adekuat dengan berat jenis normal, tanda vital stabil, membrane mukosa lembab, turgor kulit baik, dan pengisian kapiler meningkat dan berat badan dalam rentang normal.
1.   Observasi kulit/ membrane mukosa untuk kekeringan, turgor, catat edema perifer/sacral.
2.   Pertahankan masukan dan keluaran yang adekuat dan hubungan dengan berat badan harian.
3.   Ubah posisis dengan sering. Berikan perawatan kulit dengan sering, pertahankan tempat tidur kering dan bebas lipatan.
4.   Pertahankan puasa dengan aspirasi nasogastrik/intestinal.
1.   Mengetahui hipovolemia terjadi atau tidak, perpindahan cairan dan kekurangan nutrisi memperburuk turgor kulit, menambah edema jaringan.
2.   Dapat menunjukan status hidrasi keseluruhan.
3.   Mencegah gangguan sirkulasi yang merusak kulit.
4.   Menurunkan hiperaktifitas usus dan kehilangan dari diare.
2.
Nyeri berhubungan dengan akumulasi cairan dalam rongga abdomen/peritoneal (distensi abdomen)
·       Laporan nyeri hilang atao terkontrol
·       Menunjukan pengguanaan keterampilan relaksasi, metode lain untuk meningkatkan kenyamanan.
1.   Kaji tingkat nyeri, catat lokasi, lama, intensitas, dan karakteristiknya (dangkal, tajam, konstan)
2.   Pertahankan posisi semifowler sesuai indikasi
3.   Berikan rasa nyaman, contoh : pijatan punggung, nafas dalam, latihan relaksasi.
4.   Berikan obat sesuai indikasi : analgtik, antiemetic, antipiretik.
1.      Mengetahui perubahan dalam lokasi/intensitas tidak umum tetapi dapat menunjukan terjadinya komplikasi.
2.      Memudahkan drainase cairan atau luka karena gravitasi dan membantumeminimalkan nyeri karena gerakan.
3.      Meningkatkan relaksasi dan mungkin meningkatkan koping pasien.
4.      Menghilangkan nyeri
Menurunkan mual muntah
Menurunkan ketidaknyamanan karena demam.
3.
Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya  pertambahan primer ( kulit rusak, trauma jaringan, gangguan peristaltic)
·       Meningkatnya penyembuhan pada waktu, bebas drainase, purulen atauaritme, tidak demam.
·       Menyatakan pemahaman penyebab individu atau factor resiko.
1.   Kaji tanda vital dengan sering catat bila terjadi berlanjutnya hipotensi, penurunan tekanan nadi, takikardia, demam takipnea.
2.   Catat warna kulit dan suhu.
3.   Pertahahkan teknik aseptic ketat pada perawatan drein abdomen, luka insisi terbuka dan sisi invasive bersihkan dengan betadin
4.   Bantu dalam aspirasi peritoneal, bila diindikasikan.
1.      Mengetahui tanda syok septic kehilangancairan dari sirkulasi rendahnya status curah jantung.
2.      Mengetahui adanya tanda syok.
3.      Mencegah meluas dan membatasi penyebaran organism infektif/kontaminasi silang.



 DOWNLOAD DISINI
ATAU
KLIK DISINI





0 komentar :

Posting Komentar

 

Blogger news

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Blogroll

Widget edited by super-bee

About