Read more: http://www.uzumaki-popey.com/2013/01/cara-membuat-blog-agar-tidak-bisa-di.html#ixzz2QmnmosON

Pages

Senin, 29 April 2013

Halusinasi


HALUSINASI


A.    Pengertian
        Halusinasi didefinisikan sebagai kesan atau pengalaman sensori yang salah (Stuart dan Sundeen, 1998). Dapat juga diartikan suatu penyerapan sensorik yang salah tanpa rangsangan dari luar yang sebenarnya, persepsi sensorik tanpa rangsangan dari luar yang menetap.
Pada halusinasi : rangsang terhadap indera itu tidak nyata, tetapi penderita menyakini, apa yang dilihat, didengar, dicium, diraba dan dirasakannya. Istilah ini pertama kali dipakai oleh Esquirol (dari Perancis, 1772. 1840).

B.     Jenis Halusinasi
Halusinasi dapat terjadi pada kelima modalitas sensori utama, yaitu:
1.      Halusinasi pendengaran (suara)/akustic
Merupakan halusinasi yang paling sering terjadi, terutama pada penderita dengan gangguan mental berat. Penderita sering Mendengar suara pikirannya sendiri. Halusinasi ini paling sering terdapat pada skizofrenia.
2.      Halusinasi visual (Penglihatan)
Merupakan persepsi salah/palsu pada mata terbuka dengan penerangan yang cukup, penderita dalam keadaan kesadaran penuh halusinasi murni ini terdapat pada penderita psikotik. Umumnya lebih memberi petunjuk pada GMO meskipun dapat muncul pada penderita gangguan mental disfungsional.
3.      Halusinasi Olfactorius (bau)
Merupakan persepsi salah terhadap bau terutama bau busuk dan bau harum (bunga), sering dijumpai pada penderita skizofrenia. Pada penderita dengan SOC (Sindroma otak organik) sering dijumpai halusinasi bau berupa bau mayat atau menyan.
4.      Halusinasi Taktil (sentuhan)
Merupakan sensasi sentuhan palsu, biasanya disertai waham berkaitan dengan sensasi tersebut, suatu jenis halusinasi yang khusus adalah fornikasi, yaoti suatu sensasi adanya kutu yang merayap pada atau di bawah kulit (animal crowling) sering dijumpai pada GMO, keadaan lepas alkohol atau intoksinasi alkohol (paling sering), skizofrenia dan delirium tremens.
Adanya halusinasi taktil menunjukkan prognosis tidak baik.
5.      Halusinasi Gustatorius (Pengecap/rasa)
Merupakan persepsi salah tentang pengecapan, sering timbul adalah pada rasa pahit dan asam.

C.    Tingkatan halusinasi (menurut Stuart, Sundeen, 1998)
§  Tahap I : Comforting
-          Tingkat cemas sedang
-          Halusinasi secara umum adalah suatu yang menyenangkan, biasanya datang saat individu sendiri.
-          Karakteristik :
Terjadi karena emosi yang meningkat seperti cemas, kesepian, rasa bersalah, takut dan mencoba untuk berfokus pada pikiran nyaman untuk melepaskan cemas. Individu mengenai bahwa pikiran dan pengalaman sensori dalam kontrol kesadaran jika cemas dapat dikelola. Nom psychotic.
-          Tingkah laku yang dapat diobservasi
a.       Meringis atau tertawa yang tampak tidak tepat
b.      Menggerakkan bibir tanpa membuat suara
c.       Pergerakan mata yang cepat
d.      Respon verbal pelan seperti jika sedang asyik.
e.       Diam dan tampak asyik.
§  Tahap II : Comdemming
-          Tingkat cemas berat
-          Halusinasi secara umum menjadi menjijikkan, mencemooh, mencela, mengutuk atau menyalahkan.
-          Karakteristik
Pengalaman sensori dari beberapa identifikasi indra terhadap hal yang menjijikkan dan menakutkan. Halusinasi mulai kehilangan kontrol dan ada usaha untuk menjauhkan diri dari sumber stimulus yang diterima. Individu mungkin merasa malu dengan adanya pengalaman sensorik dan menarik diri dari orang lain (non psychotic).
-          Tingkah laku yang dapat diobservasi
a.       Meningkatnya sistem saraf otonom tanda dan cemas seperti meningkatnya HR, pernafasan, dan TIDAK.
b.      Lapang perhatian menjadi menyempit.
c.       Asyik dengan pengalaman sensori dan mungkin kehilangan kemampuan untuk membedakan halusinasi dari realitas.
§  Tahap III : Controling
-          Tingkat kecemasan berat
-          Pengalaman sensori menjadi omnipotent
-          Karakteristik
Halusinasi sudah mulai memberi perintah: isi dari halusinasi mungkin sangat menarik bagi individu dan individu mungkin mengalami kesepian bila halusinasi tidak ada, kemungkinan bisa muncul rasa takut.
-          Tingkah laku yang dapat diobservasi
a.       Perintah langsung oleh halusinasi dapat diikuti
b.      Kesulitan berhubungan dengan orang lain
c.       Lapang perhatian hanya beberapa detik atau menit
d.      Gejala fisik dari cemas berat seperti berkeringat, termor, ketidakmampuan mengikuti perintah.
§  Tahap IV: Conquering
-          Tingkat cemas panic
-          Umumnya halusinasi menjadi terperinci dan khayalan tampak seperti kenyataan
-          Pengalaman sensori mungkin mengancam jika individu tidak mengikuti perintah. Halusinasi mungkin memburuk dalam 4 jam atau sehari jika tidak ada intervensi terapeutik.
-          Karakteristik
a.       Teror keras pada T.L seperti panic
b.      Potensial kuat untuk bunuh diri
c.       Aktivitas fisik yang menggambarkan isi dari halusinasi seperti kekerasan, agitasi, menarik diri atau katatonia.
d.      Tidak dapat berespon pada perintah yang kompleks
e.       Tidak dapat berespon pada lebih dari orang.

D.    Rentang Respon Neurobiologi pada Gangguan Psikotik

Adaptif                                                                                           Mal Adaptif
 

- Pikiran logis                    Pikiran kadang terganggu       Delusi
- Persepsi akurat                Ilusi                                         Halusinasi
- Emosi sesuai                   Emosi berlebihan/kurang         Tidak mampu emosi
- T-L laku tepat                 T-L ganjil                                TL tidak terorganisasi
- Hub. sosial                      Menarik diri                            Isolasi sosial

0 komentar :

Posting Komentar

 

Blogger news

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Blogroll

Widget edited by super-bee

About