KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Asuhan Keperawatan dengan Klien
IUFD
Kami berterima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu kelancaran dalam pembuatan tugas ini :
- Bapak Suwarsono SKM., S.Pd.,
selaku Direktur Akper Ngesti Waluyo
- Ibu Sisrini ,AMK, selaku dosen
pembimbing
- Rekan-rekan mahasiswa Akper
Ngesti Waluyo yang terlibat dalam pembuatan makalah ini
- Pembaca yang budiman
Semoga dengan terselesaikannya pembuatan tugas ini dapat berguna
khususnya bagi mahasiswa Akper Ngesti Waluyo Parakan dan pembaca sekalian pada
umumnya.
Dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar
nantinya bisa menjadi lebih baik.
Parakan, 20 April 2009
penulius
BAB I
KONSEP DASAR MEDIK
A.
Pengertian
IUFD (Intra Uterine Fetal Death) adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan baik pada kehamilan yang besar dari 20 minggu atau kurang dari 20 minggu (Rustam Muchtar, 1998)
IUFD adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari rahim ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan (Sarwono, 2005)
IUFD (Intra Uterine Fetal Death) adalah keadaan tidak adanya tanda-tanda kehidupan janin dalam kandungan baik pada kehamilan yang besar dari 20 minggu atau kurang dari 20 minggu (Rustam Muchtar, 1998)
IUFD adalah kematian hasil konsepsi sebelum dikeluarkan dengan sempurna dari rahim ibunya tanpa memandang tuanya kehamilan (Sarwono, 2005)
B.
Etiologi IUFD
Adapun penyebab IUFD:
1. perdarahan antepartum seperti plasenta previa dan solusio plasenta
2. pre eklamsi dan eklamsi
3. penyakit kelainan darah
4. penyakit infeksi menular
5. penyakit endokrin sperti DM dan hipertiroid
6. malnutrisi
Adapun penyebab IUFD:
1. perdarahan antepartum seperti plasenta previa dan solusio plasenta
2. pre eklamsi dan eklamsi
3. penyakit kelainan darah
4. penyakit infeksi menular
5. penyakit endokrin sperti DM dan hipertiroid
6. malnutrisi
Faktor predisposisi
1. factor ibu (High Risk Mothers)
a. status social ekonomi yang rendah
b. tingkat pendidikan ibu yang rendah
c. umur ibu yang melebihi 30 tahun atau kurang dari 20 tahun
d. paritas pertama atau paritas kelima atau lebih
e. tinggi dan BB ibu tidak proporsional
f. kehamilan di luar perkawinan
g. kehamilan tanpa pengawasan antenatal
h. ganggguan gizi dan anemia dalam kehamilan
i. ibu dengan riwayat kehamilan / persalinan sebelumnya tidak baik seperti bayi lahir mati
1. factor ibu (High Risk Mothers)
a. status social ekonomi yang rendah
b. tingkat pendidikan ibu yang rendah
c. umur ibu yang melebihi 30 tahun atau kurang dari 20 tahun
d. paritas pertama atau paritas kelima atau lebih
e. tinggi dan BB ibu tidak proporsional
f. kehamilan di luar perkawinan
g. kehamilan tanpa pengawasan antenatal
h. ganggguan gizi dan anemia dalam kehamilan
i. ibu dengan riwayat kehamilan / persalinan sebelumnya tidak baik seperti bayi lahir mati
2. factor Bayi (High Risk Infants)
a. bayi dengan infeksi antepartum dan kelainan congenita
b. bayi dalam keluarga yang mempunyai problema social
a. bayi dengan infeksi antepartum dan kelainan congenita
b. bayi dalam keluarga yang mempunyai problema social
3. factor yang berhubungan dengan kehamilan
a. abrupsio plasenta
b. plasenta previa
c. pre eklamsi / eklamsi
d. polihidramnion
e. inkompatibilitas golongan darah
f. kehamilan lama
g. kehamilan ganda
h. infeksi
i. diabetes
j. genitourinaria
a. abrupsio plasenta
b. plasenta previa
c. pre eklamsi / eklamsi
d. polihidramnion
e. inkompatibilitas golongan darah
f. kehamilan lama
g. kehamilan ganda
h. infeksi
i. diabetes
j. genitourinaria
www.chaoel’s
Blog.com/IUFD
C.
Tanda dan Gejala
1.
DJJ tidak terdengar
2.
Uterus tidak membesar, fundus
uteri turun
3.
Pergerakananak tidak teraba
lagi oleh pemeriksa
4.
Palpasi anak menjadi tidak
jelas
5.
Reaksi biologis menjadi negatif
setelah anak mati kurang lebih 10 hari
D.
Klasifikasi
Kematian janin dapat dibagi menjadi 4
golongan, yaitu:
1. Golongan I: kematian sebelum massa kehamilan mencapai 20 minggu penuh
2. Golongan II: kematian sesudah ibu hamil 20-28 minggu
3. Golongan III: kematian sesudah masa kehamilan >28 minggu (late
fetal death)
4. Golongan IV: kematian yang tidak dapat digolongkan pada ketiga
golongan di atas
E.
Pemeriksaan Diagnostik
1. Anamnesis
1. Anamnesis
a.
Ibu tidak merasakan gerakan
janin
b.
Perut tidak bertambah besar
2.
Inspeksi
• Tidak tampak gerakan janin
3. palpasi
• TFU lebih rendah dari tuanya kehamilan
• Tidak teraba gerakan janin
• Krepitasi pada tulang kepala janin
4. Auskultasi
• DJJ (-)
5. reaksi kehamilan
• test kehamilan (-)
6. Rontgen foto abdomen
• Adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah janin
• Tanda nojosk : angulasi yang tajam pada tulang belakang janin
• Tanda gernard : hiperekstensi kepala janin
• Tanda spalding : overlapping sutura
7. USG
• Tidak tampak gerakan janin
3. palpasi
• TFU lebih rendah dari tuanya kehamilan
• Tidak teraba gerakan janin
• Krepitasi pada tulang kepala janin
4. Auskultasi
• DJJ (-)
5. reaksi kehamilan
• test kehamilan (-)
6. Rontgen foto abdomen
• Adanya akumulasi gas dalam jantung dan pembuluh darah janin
• Tanda nojosk : angulasi yang tajam pada tulang belakang janin
• Tanda gernard : hiperekstensi kepala janin
• Tanda spalding : overlapping sutura
7. USG
F.
Penatalaksanaan
1) Observasi dalam 2-3 minggu untuk mencari kepastian diagnosa
2) Biasanya selama menunggu, 70-90 % akan terjadi persalinan spontan
3) Bila belum partus, indikasi untuk induksi persalinan
4) Induksi dan pemberian estrogen untuk mengurangi efek progesterone atau dengan oksitosin drip atau dengan amniotomi
1) Observasi dalam 2-3 minggu untuk mencari kepastian diagnosa
2) Biasanya selama menunggu, 70-90 % akan terjadi persalinan spontan
3) Bila belum partus, indikasi untuk induksi persalinan
4) Induksi dan pemberian estrogen untuk mengurangi efek progesterone atau dengan oksitosin drip atau dengan amniotomi
www.chaoel’s Blog.com/IUFD
BAB II
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
- Pengkajian
1.
Identitas : Sering terjadi pada
ibu usia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun
2.
Keluhan utama : Perdarahan dari jalan lahir,
badan lemah, limbung, keluar keringat dingin, kesulitan nafas, pusing,
pandangan berkunang-kunang.
3.
Riwayat kehamilan dan
persalinan : Riwayat hipertensi dalam kehamilan, preeklamsi / eklamsia, anemia, perdarahan saat hamil.
4.
Riwayat kesehatan : Kelainan darah dan
hipertensi
5.
integritas ego
perasaan cemas, takut, marah, apatis, serta adanya
factor-faktor stress multiple sepertifinancial, hubungan, gaya hidup. Dengan tanda-tanda tidak dapat
beristirahat, peningkatan ketegangan, stimulasi simpatis
6.
Makanan
Malnutrisi, membrane mukosa yang kering pembatasan puasa pra operasi
insufisiensi Pancreas/ DM, predisposisi untuk hipoglikemia/ ketoasidosis
(Doenges,
Marilynn.E, 1999)
- Diagnosa
Keperawatan
1.
Cemas berhubungan dengan stress
Tujuan; berkurang atau hilang Kecemasan
Intervensi
a.
Kaji tingkat kecemasan
Rasional: Untuk mengetahui Intervensi selanjutnya
b.
Gunakan pendekatan yang
menyenangkan
Rasional: Membuat pasien senang
c.
Instruksikan Pasien
menggunakan teknik relaksasi
Rasional: Mengurangi kecemasan
d.
Kolaborasi dengan keluarga
untuk selalu mendampingi pasien
Rasional: Membantu pasien untuk mengurangi cemas
2.
Nyeri yang berhubungan dengan
Kontraksi uterus
Tujuan : pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat diterima anak
Intervensi :
Tujuan : pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat yang dapat diterima anak
Intervensi :
a.
Mengkaji tingkat nyeri dengan
skala
Rasional : informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan atau keefektifan intervensi
Rasional : informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan atau keefektifan intervensi
b.
Beri posisi nyaman
Rasional : Merilekskan pasien
Rasional : Merilekskan pasien
c.
Anjurkan teknik relaksasi dan
distraksi
Rasional : mengalihkan perhatian dari kontraksi yang berlebihan
Rasional : mengalihkan perhatian dari kontraksi yang berlebihan
d.
Berikan obat analgetik secara
teratur
Rasional : untuk mengurangi rasa nyeri
Rasional : untuk mengurangi rasa nyeri
3.
Resiko nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah.
Tujuan : pasien mendapat nutrisi yang adekuat
Intervensi :
Tujuan : pasien mendapat nutrisi yang adekuat
Intervensi :
a.
Observasi masukan nutrisi
Rasional: mengetahui masukan kalori
b.
Berikan makanan sedikit tapi
sering
Rasional: untuk mencukupi kebutuhan nutrisi
c.
Jelaskan pada pasien dan
keluarga tentang pentingnya nutrisi bagi kebutuhan tubuh.
Rasional: nutrisi yang adekuat akan
membantu proses penyembuhan.
d.
Kolaborasi dengan ahli gizi
Rasional: memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
4.
Intoleransi aktivitas
berhubungan dengan kelemahan akibat perdarahan
Tujuan : terjadi peningkatan intoleransi aktifitas
Intervensi :
Tujuan : terjadi peningkatan intoleransi aktifitas
Intervensi :
a.
Kaji kemampuan pasien untuk ADL
Rasional: Menentukan pilihan intervensi
b.
Ubah posisi pasien dengan
berlahan
Rasional: meminimalkan tekanan pada area terentu
c.
Anjurkan pasien untuk
mengurangi aktivitas
Rasional: dapat menghemat energi
d.
Kolaborasi dengan keluarga
dalam membantu ADL
Rasional: memenuhi kebutuhan ADL pasien
5.
Resiko tinggi infeksi
berhubungan dengan penurunan imunoglobin
Tujuan :Pasien tidak mengalami gejala-gejala infeksi
Intervensi :
Tujuan :Pasien tidak mengalami gejala-gejala infeksi
Intervensi :
a.
Pantau suhu dengan teliti
Rasional : untuk mendeteksi kemungkinan infeksi
Rasional : untuk mendeteksi kemungkinan infeksi
b.
Tempatkan pasian dalam ruangan
khusus
Rasional : untuk meminimalkan terpaparnya dari sumber infeksi
Rasional : untuk meminimalkan terpaparnya dari sumber infeksi
c.
Anjurkan semua pengunjung dan
staff rumah sakit untuk menggunakan teknik mencuci tangan dengan baik
Rasional : untuk meminimalkan terkena organisme infektif
Rasional : untuk meminimalkan terkena organisme infektif
d.
Berikan antibiotik sesuai
ketentuan
Rasional : diberikan sebagai profilaktik atau mengobati infeksi khusus
Rasional : diberikan sebagai profilaktik atau mengobati infeksi khusus
(Doenges,
Marilynn.E, 1999)
DAFTAR PUSTAKA
Marilynn E. Doenges, Mary Prances Moorhouse, Alice C. Beissler,
1999. Rencana Asuhan Keperawatan,Jakarta : EGC.
Sarwono, 1996. Prinsip Keperawatan Pediatrik, edisi 2,
Jakarta
www.chaoel’s Blog.com/IUFD
www.Medical Study Club (MiSC) Obsgyn fkuii.org
.com oleh: Novyan Lusiana,S.Ked (2003)
0 komentar :
Posting Komentar