Spondyatrophaty
A. Pengertian
Spondyatrohy adalah suatu bentuk
peradangan kronis dari tulang belakang (spine) dan sendi-sendi tulang
sacroiliac (sacroiliac joints). Sacroiliac joints berlokasi pada belakang bawah
dimana sakrum (tulang kelangkang, tulang yang tepat berada diatas tulag ekor)
bertemu tulang-tulang ilium (tulang-tulang yang berada di kedua sisi dari
bokong atas). Peradangan kronis pada area-area ini menyebabkan nyeri dan
kekakuan dalam dan sekitar tulang belakang (spine). Dengan berjalannya waktu, peradangan
spine yang kronis (spondylitis) dapat menjurus pada suatu penyatuan bersama
sepenuhnya (fusion) dari vertebra-vertebra, suatu proses yang dirujuk sebagai
ankylosis. Ankylosis menjurus pada kehilangan mobilitas dari tulang belakang
(spine).
Spondyatrohy adalah juga suatu
penyakit rematik sistemik, yang berarti ia dapat mempengaruhi jaringan-jaringan
lain diseluruh tubuh. Karena itu, ia dapat menyebabkan peradangan atau luka
pada sendi-sendi tulang lain yang jauh dari spine, begitu juga pada organ-organ
lain, seperti mata-mata, jantung, paru-paru, dan ginjal-ginjal. Spondyatrohy
berbagi banyak ciri-ciri dengan beberapa kondisi-kondisi arthritis lain,
seperti psoriatic arthritis, reactive arthritis, dan arthritis yang berhubungan
dengan penyakit Crohn dan radang borok usus besar (ulcerative colitis). Setiap
dari kondisi-kondisi arthritis ini dapat menyebabkan penyakit dan peradangan
pada spine, sendi-sendi tulang lain, mata-mata, kulit, mulut, dan beragam
organ-organ. Mengingat bahwa persamaan dan kecenderungan mereka menyebabkan
peradangan dari spine, kondisi-kondisi ini secara kolektif dirujuk sebagai
“spondyloarthropathies”.
B. Penyebab
·
Genetik
Many genes can cause it. Up to 30
of these genes have been found. The major gene that causes this disease is
HLA-B27. Almost all white people with ankylosing spondylitis are carriers of
HLA-B27.
·
Infeksi
terutama bakteri pada usus besar.
The cause of enteropathic
arthritis is unclear. It may be due to bacteria that enter the bowel when
inflammation damages it.
C. Epidemiologi
Spondyatrohy adalah dua sampai tiga
kali lebih umum pada pria-pria daripada pada wanita-wanita. Pada wanita-wanita,
tulang-tulang sendi yang berjauhan dari spine lebih sering dipengaruhi daripada
pada pria-pria. Spondyatrohy mempengaruhi semua kelompok umur, termasuk
anak-anak. Umur yang paling umum timbulnya gejala-gejala adalah di dekade kedua
dan ketiga dari kehidupan.
D. Klasifikasi
E.
Manifestasi Klinis
- Timbulnya gejala secara insidentil/ tiba-tiba, dapat
berupa: nyeri atau kekakuan pada tulang belakang. Yang pertama kali
dirasakan biasanya daerah sendi panggul kemudian menjalar keatas,
berturut-turut ke daerah tulang punggung bawah (daerah lumbal), daerah
tulang punggung atas (thoracal), dan daerah tulang leher (cervical).
- Peradangn spine menyebabkan nyeri dan kekakuan pada
belakang bawah , area bokong atas, leher, dan sisanya spine. Timbulnya
nyeri dan kekakuan biasanya secara berangsur-angsur dan memburuk secara
progresif melalui waktu berbulan-bulan
- Hati-hati sering terjadi patah tulang pada daerah
tulang punggung bawah (lumbal) dan tulang leher bagian bawah (lower
cervical)
- Jika proses penyakit berlanjut terus dapat
mempengaruhi pernafasan karena ekspansi dada terganggu. Spondyatrohy
dapat menyebabkan peradangan dan luka goresan pada paru-paru, menyebabkan
batuk dan sesak napas, terutama dengan latihan dan infeksi-infeksi. Oleh
karenanya, kesulitan bernapas dapat menjadi suatu komplikasi yang serius
dari spondyatrohy.
- Pasien-pasien dengan spondyatrohy dapat juga mempunyai
arthritis pada sendi-sendi tulang yang lain daripada tulang belakang
(spine). Pasien-pasien mugkin merasakan nyeri, kekakuan, panas, bengkak,
kehangatan, dan/atau kemerahan pada tulang-tulang sendi seperti
pinggul-pinggul, lutut-lutut, dan pergelangan-pergelangan. Adakalanya,
tulang-tulang sendi yang kecil dari jari-jari kaki dapat meradang, atau
berbentuk “sosis”. Beberapa pasien-pasien dengan penyakit ini
mengembangkan Achilles tendinitis, menyebabkan nyeri dan
kekakuan pada belakang tumit, terutama jika bertolak dengan kaki ketika
naik tangga-tangga. Peradangan jaringan-jaringan dari alas kaki, plantar
fasciitis, terjadi lebih sering pada orang-orang dengan spondyatrohy.
- Area-area lain dari tubuh yang dipengaruhi oleh spondyatrohy
termasuk mata-mata, jantung, dan ginjal-ginjal. Pasien-pasien dengan spondyatrohy
dapat mengembangkan peradangan pada iris, disebut iritis. Iritis
dikarakteristikan dengan kemerahan dan nyeri pada mata, terutama ketika
melihat pada sinar-sinar yang terang. Serangan-serangan yang terjadi
kembali dari iritis dapat mempengaruhi kedua mata. Sebagai tambahan pada
iris, badan siliari (ciliary body) dan koroid (choroid) dari mata
dapat meradang dan ini dirujuk sebagai uveitis. Iritis dan
uveitis dapat menjadi komplikasi-komplikasi yang serius dari spondyatrohy
yang dapat merusak mata dan mengganggu penglihatan, dan mungkin
memerlukan suatu pelayanan yang mendesak dari seorang spesialis mata (ophthalmologist).
F. Pathofisiologi
Kecenderungan mengembangkan
spondyatrohy dipercayai adalah diwariskan secara genetik, dan mayoritas (hampir
90%) dari pasien-pasien dengan spondyatrohy dilahirkan dengan gen
HLA-B27. Tes-tes darah telah dikembangkan untuk mendeteksi marker gen
HLA-B27 dan telah memajukan pengertian kita tentang hubungan antara HLA-B27 dan
spondyatrohy.
Gen HLA-B27 tampaknya hanya
meningkatkan kecenderungan mengembangkan spondyatrohy, dimana beberap
faktor-faktor tambahan, mungkin lingkungan, adalah perlu untuk timbulnya
penyakit atau menjadi jelas. Contohnya, ketika 7% dari populasi Amerika
mempunyai gen HLA-B27, hanya 1% dari populasi yang benar-benar mempunyai
penyakit spondyatrohy. Di bagian utara Skandinavia (Lapland), 1.8% dari
populasi mepunyai spondyatrohy sedangkan 24% dari populasi umum mempunyai gen
HLA-B27. Bahkan diantara individu-individu yang positif HLA-B27, risiko
mengembangkan spondyatrohy tampaknya lebih jauh berhubungan dengan keturunan.
Pada individu-individu yang positif HLA-B27 yang mempunyai saudara-saudara
dengan penyakit ini, risiko mereka mengembangkan spondyatrohy adalah 12% (enam
kali lebih besar daripada mereka yang saudara-saudaranya tidak mempunyai
spondyatrohy).
Akhir-akhir ini, dua lagi gen-gen
telah diidentifikasikan yang berkaitan dengan spondyatrohy. Gen-gen ini
disebut ARTS1 dan IL23R. Gen-gen ini tampaknya
memainkan suatu peran dalam mempengaruhi fungsi imun. Diantisipasikan bahwa
dengan mengerti efek-efek dari setiap dari gen-gen yang diketahui ini,
peneliti-peneliti akan membuat kemajuan-kemajuan yang signifikan dalam
menemukan suatu penyembuhan untuk spondyatrohy.
Bagaimana peradangan terjadi dan
menetap pada organ-organ dan sendi-sendi tulang yang berbeda pada spondyatrohy
adalah suatu persoalan dari penelitian yang aktif. Setiap individu cenderung
mempunyai pola unik kehadiran dan aktivitas dari penyakit mereka sendiri.
Peradangan awal mungkin adalah suatu
akibat dari aktivitas dari sistim imun tubuh oleh suatu infeksi bakteri atau
suatu kombinasi dari kuman-kuman infeksi. Sekali diaktifkan, sistim imun tubuh
menjadi tidak mampu untuk memadamkannya sendiri, meskipun infeksi bakteri awal
mungkin telah hilang lama. Peradangan jaringan yang kronis yang berakibat dari
aktivitas yang terus menerus dari sistim imun tubuh pada ketidakhadiran dari
infeksi yang aktif adalah tanda dari suatu penyakit peradangan autoimun.
G. Pemeriksaan
Diagnostik
Correct diagnosis
requires a physician to assess the patient’s medical history and do a physical
exam. The doctor also may order imaging tests or blood tests. You may need an
X-ray of the sacroiliac joints, a pair of joints in the pelvis. X-ray changes
of the sacroiliac joints, known as sacroiliitis, are a key sign of
spondyloarthritis. If X-rays do not show enough changes, but the symptoms are
highly suspicious, your doctor might order magnetic resonance imaging, or MRI,
which shows these joints better and can pick up early involvement before an
X-ray can.
Among the blood tests
you may need is a test for the HLA-B27 gene. However, having this gene does not
mean spondyloarthritis will always develop. Some people have the HLA-B27 gene
but do not have arthritis and never develop arthritis. In the end, the
diagnosis relies on the doctor’s judgment.
H. Komplikasi
Suatu komplikasi yang jarang dari
spondyatrohy melibatkan luka parut dari sistim elektrik jantung, menyebabkan
suatu denyut jantung yang abnormal rendah. Suatu alat pemacu jantung mungkin
perlu pada pasien-pasien ini untuk mempertahankan denyut jantung dan hasil
(output) yang memadai. Bagian aorta yang paling dekat dengan jantung dapat
meradang, berakibat pada kebocoran dari klep aorta. Pasien-pasien ini dapat
mengembangkan sesak napas, kepeningan, dan gagal jantung.
Spondylitis yang lanjut dapat
menjurus pada endapan-endapan yang disebut amyloid kedalam
ginjal-ginjal dan berakibat pada kegagalan ginjal. Penyakit ginjal yang
progresif dapat menjurus pada kelelahan kronis dan mual dan dapat memerlukan
pembuangan racun-racun darah yang terakumulasi dengan suatu mesin penyaringan (dialysis).
0 komentar :
Posting Komentar